Selasa, 20 Mei 2014

Makna "Kehilangan"

Udah lama bener gak posting, sampe blog ini pun lama-lama jadi mirip sama muka gue, "kusem"!!
Kali ini gue mau coba posting agak serius dikit, bukan yang jayus-jayus lagi. Karena gue baru ngalamin kejadian yang kurang menyenangkan hari ini, yaitu "kehilangan sesuatu". Semoga lewat posting ini gue bisa berbagi atau minimal mengingatkan diri gue sendiri nantinya ketika gue "lupa" terhadap amanah yang Tuhan berikan.

Hari ini gue lagi kena teguran dari Tuhan karena keteledoran yang gue lakuin.
Gue kehilangan hape. Hape yang walaupun harganya gak seberapa, tapi merupakan suatu keberuntungan bisa dipercaya Tuhan untuk "dipinjamkan" alat itu. Apalagi hape itu sangat penting buat tugas2 gue. Tanpa itu gue ga bakal bisa ngapa2in.

Gue ga tau dimana hape itu jatuh atau tertinggal. Tapi yang gue tau adalah "gimana" hape itu bisa ilang dari kantong celana gue. Gak lain adalah karena keteledoran gue sendiri. Kantong celana training yang gue pake saat itu ukurannya sangat kecil dan sempit. Andai gue lebih peka, seharusnya gue gak naruh hape itu di kantong celana training itu. Gue gak amanah dalam menjaga barang titipan itu.

Gue nyesel ketika hape itu ilang. Bukan karena harganya, walaupun itu merupakan salah satu faktor yang membebani pikiran juga. Tapi gue lebih nyesel karena kesalahan yang gue lakuin dan yang pasti isi dalam hape itu sendiri.  Didalamnya ada file yang sangat "bahaya" apabila jatuh ke tangan orang yang salah. Akibatnya bisa berkali-kali lipat lebih besar dari kehilangan hape itu sendiri.

Hape itu udah terlanjur hilang dan mustahil buat ditemuin kecuali kalau Tuhan berkehendak untuk itu.  Tapi ketika gue pikir-pikir lagi, menyesal gak bakal ada gunanya . Gue bertanya ke diri gue sendiri, ketika "menyesal"  ataupun "tidak menyesal" sama-sama tidak akan merubah keadaan, mana yang  gue pilih? Gue pilih untuk tidak menyesal.

Ya, gue gak mau terus-terusan menyesal dan menyalahkan diri gue sendiri. Gue yakin Tuhan ngasih gue pelajaran yang sangat berharga dari kejadian ini. Gue harus lebih hati-hati, lebih peka, lebih bertanggungjawab terhadap kepercayaan orang lain atau kepercayan yang Tuhan berikan ke gue. Dan yang terpenting, gue harus selalu bersyukur terhada apa yang Tuhan titipkan ke gue. Baik dalam bentuk harta, jabatan, atau mungkin orang-orang yang gue sayang.



BERSYUKUR! Itu inti dari postingan yang gue tulis kali ini. Gue pengen ngingetin kita semua bahwa kita harus selalu bersyukur terhadap hal sekecil apapun yang Tuhan berikan. Bahkan sekalipun hal itu menurut kita adalah "cobaan" yang sangat menyulitkan kita. Seperti misalnya ketika kita kehilangan sesuatu.

Sekali lagi, gue bukan lagi bahas materi. Yang gue tekankan adalah bagimana kita harus selalu BERSYUKUR terhadap apapun yang Tuhan berikan, baik itu hal yang menyenangkan ataupun tidak bagi kita. Jangan sampai kita baru bersyukur ketika sudah bahagia.  Karena kebahagiaan itu hanya ada ketika kita sudah bersyukur. Yakinlah, sebesar apapun yang Tuhan berikan ke kita, itu gak akan pernah cukup kalau kita gak bersyukur. Sebaliknya, sekecil apapun yang Tuhan berikan ke kita, kalau kita bersyukur maka kita akan bahagia. Dan tentu akan bertanggungjawab terhadap "titipan" itu.  

Gue masih pegang satu prinsip yang walaupun klise, tapi harus jadi pegangan supaya kita gak terjerumus dalam nafsu duniawi. Bahwa manusia lahir tanpa sehelai benangpun, dan mati tanpa membawa apapun. Jadi, semua yang kita dapatkan hari ini hanya merupakan "titipan" sang Tuhan yang sewaktu-waktu pasti akan diambil kembali. Termasuk hidup kita.

Jangan menunda2 untuk bersyukur karena Tuhan bisa kapanpun mengambil apa yang dititipkannya kepada kita. Dan ketika itu terjadi, kita baru akan menyesal. Dan kalaupun itu sudah terlanjur terjadi, jangan larut dalam penyesalan karena itu gak akan merubah keadaan. Jadikan itu sebagai pelajaran berharga agar tidak terulang kembali. Jadikan itu pengingat bahwa kita harus selalu bersyukur terhadap apapun yang kita dapatkan.

Kita baru akan menyadari sesuatu itu begitu berharga ketika kita sudah kehilangannya. Dan ketika itu terjadi, sudah terlambat buat kita untuk menyesal. Karena menyesal ataupun tidak, sesuatu yang hilang itu gak akan kembali, kecuali (lagi) kalau Tuhan berkehendak untuk itu. Dan kita gak boleh berharap banyak keajaiban seperti itu terjadi. Yang bisa kita lakuin adalah menyadari dan mengambil pelajaran dari situ. Mungkin dengan kehilangan, kita akan lebih menghargai apa yang kita dapatkan hari ini. Mungkin dengan kehilangan, kita akan lebih bersyukur terhada apa yang Tuhan telah berikan kepada kita. Mungkin dengan kehilangan, kita akan lebih bertanggungjawab terhadap kepercayaan yang Tuhan atau orang lain berikan kepada kita. Itulah makna kehilangan...

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak...

 
;